LENSAPION – Kondisi infrastruktur pendidikan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapat sorotan tajam dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan, U Kusmana, M.Si.
Menurutnya, sekitar 70 persen gedung sekolah di wilayah tersebut, mulai dari jenjang dasar hingga menengah, berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan membutuhkan perbaikan mendesak.
Salah satu kejadian yang menjadi perhatian adalah robohnya bangunan TK di Desa Tinggar, Kecamatan Kadugede, yang terjadi pada Selasa (10/12). Insiden ini disebabkan oleh kondisi atap yang sudah rapuh, sehingga tidak mampu menopang beban.
“Kami terus mengajukan usulan perbaikan ke berbagai sumber, baik dari APBD provinsi maupun APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, realisasinya masih sangat terbatas karena keterbatasan anggaran, ujar U Kusmana dalam keterangannya pada Sabtu (14/12).
Keterbatasan Anggaran
Disdikbud Kuningan mencatat, anggaran yang tersedia untuk tahun ini hanya sebesar Rp 87 miliar. Dana tersebut hanya cukup untuk memperbaiki 45 sekolah dasar (SD) dan 14 sekolah menengah pertama (SMP). Dari sekitar 400 sekolah yang membutuhkan perbaikan, 350 gedung sekolah masih belum mendapatkan alokasi dana.
“Kondisi ini sangat membutuhkan perhatian serius. Masalah serupa juga menjadi keluhan kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Bahkan, ada daerah tetangga yang bangunan SMP negerinya sampai ambruk,” tambahnya.
Meski fokus utama pemerintah daerah adalah memperbaiki sekolah negeri, U Kusmana menegaskan bahwa pihak swasta juga harus berperan aktif dalam menjaga kondisi bangunan sekolah.
“Tentu ini menjadi tanggung jawab bersama. Kami berharap pihak yayasan juga ikut peduli terhadap kondisi bangunan sekolah, meskipun pemerintah daerah terus berupaya mengajukan bantuan,” ujarnya.
Disdikbud Kuningan juga mengapresiasi kunjungan langsung anggota DPR RI yang memberikan perhatian terhadap kondisi sekolah di daerah tersebut. Menurut Kusmana, kehadiran para wakil rakyat ini membawa harapan baru untuk perbaikan infrastruktur pendidikan.
Ia optimistis bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, dan berbagai pihak lainnya akan membantu mengatasi persoalan ini secara bertahap.
“Setiap tahun, kami terus mengupayakan pengajuan anggaran. Harapannya, lebih banyak sekolah yang segera diperbaiki, sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung dengan nyaman dan aman,” tutupnya.
Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya sinergi dan komitmen berbagai pihak untuk memastikan akses pendidikan yang layak bagi generasi penerus di Kuningan.