lensapion – Perseteruan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas yang melibatkan polemik donasi untuk Agus Salim akhirnya menemui titik terang.
Pada Rabu malam, 4 Desember 2024, keduanya dipertemukan di kantor Kementerian Sosial oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Pertemuan tersebut menjadi momen perdamaian yang dinantikan oleh banyak pihak.
Dalam pertemuan tersebut, Denny dan Farhat saling berjabat tangan dan menyampaikan permintaan maaf. Farhat Abbas bahkan turut meminta maaf kepada keluarga Denny Sumargo sebagai bentuk penyelesaian konflik secara menyeluruh.
Namun, hal yang menjadi perhatian publik adalah bagaimana kelanjutan laporan polisi yang telah dilayangkan Farhat Abbas terhadap Denny Sumargo terkait dugaan ujaran kebencian.
Dalam pertemuan itu, Farhat menyatakan secara tegas bahwa semua laporan yang telah ia buat, termasuk di Polres Metro Jakarta Selatan, akan dicabut.
Tidak hanya laporan terhadap Denny, Farhat juga berjanji bahwa kliennya, Agus Salim, akan menarik kembali laporan yang diajukan terhadap Pratiwi Noviyanthi atau Novi atas tuduhan pencemaran nama baik.
Perseteruan ini sebelumnya memang bermula dari isu uang donasi Agus yang melibatkan beberapa pihak, termasuk Novi yang dianggap memiliki niat tulus untuk membantu.
Farhat menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan konflik ini secara damai. “Semua laporan pasti akan kami cabut terkait masalah ini,” ungkap Farhat di hadapan awak media di Kementerian Sosial.
Respons Denny Sumargo
Denny Sumargo menyambut baik itikad Farhat untuk mencabut laporan tersebut. Baginya, langkah ini adalah cara yang bijak untuk menyelesaikan masalah tanpa memperpanjang perselisihan.
Denny berharap momentum perdamaian ini dapat menjadi awal baru bagi semua pihak yang terlibat agar tidak ada lagi gesekan yang dapat merugikan banyak orang.
“Tadi sudah disampaikan oleh Mas Farhat kalau dia akan menarik semua laporan, itu itikad baik. Itulah cara untuk mengambil masyarakat dengan hati yang baik. Mas Farhat tarik laporan terhadap Novi tanpa ada paksaan Agus pun itu juga begitu. Dia datang kepada Novi atau Novi datang kepada dia saling bersalaman saling berbaik-baikan,” ujar Denny dalam kesempatan yang sama.
Denny menekankan bahwa hal yang paling penting adalah pencabutan laporan terhadap Novi. Ia merasa, dengan niat baiknya untuk membantu, Novi tidak seharusnya dihadapkan pada laporan hukum yang berpotensi mencemarkan namanya di mata masyarakat.
“Iya saya nomor satu prioritas pertama saya laporan Bang Farhat ke Novi dan juga orang-orang lain termasuk ke beberapa orang lain saya pikir itu tidak diperlukan, kalau laporan Bang Farhat ke saya tidak apa-apa, kita tidak ada masalah,,” tambah Denny.
Kelanjutan Donasi Agus Salim
Mengenai uang donasi yang menjadi akar dari permasalahan ini, Denny menyerahkan sepenuhnya kepada para donatur untuk memutuskan langkah terbaik ke depan.
Ia mengajak semua pihak untuk mengambil waktu merenung dan menenangkan diri agar konflik tidak kembali memanas. Denny percaya bahwa niat baik dari para donatur untuk membantu Agus tetap ada, meski sempat terganggu oleh perselisihan yang terjadi.
“Kita butuh waktu untuk cooling down. Saya yakin donatur masih memiliki niat untuk membantu, hanya saja perlu ada kepercayaan yang dibangun kembali,” pungkas Denny.
Dengan perdamaian ini, publik berharap kasus donasi Agus Salim dapat segera selesai, sehingga fokus dapat kembali pada tujuan awal, yaitu memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Perdamaian antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas menjadi langkah positif yang menunjukkan bahwa dialog dan kompromi adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik.